Redenominasi rupiah diharapkan dimulai tahun depan. Sebab redenominasi butuh waktu panjang sehingga perlu disiapkan secepatnya.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di kantornya, Jumat (30/12).
"Dimulai tahun depan pun misalnya, butuh 8-10 tahun baru selesai. Kalau nggak urgent ya repot. Kita tetap menjalankan program itu," tegas Darmin.
Seperti diketahui, DPR tidak memasukkan rencana RUU Redenominasi Rupiah dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2012. Namun, Darmin mengatakan akan tetap mendorong agar RUU bisa dibahas. "Prolegnas itu beberapa kali setahun dibuka. Nggak usah khawatir," katanya.
Menurut Darmin, selain berfungsi pada perekonomian, redenominasi penting untuk membumikan pelajaran keuangan sejak dini. Maksudnya, ketika anak SD belajar berhitung, hitungannya dilakukan dengan satuan kecil. Namun, ketika ia ingin menerapkan perhitungan tersebut dalam transaksi pembelian, misalnya, ia tak bisa melakukannya karena satuan yang digunakan besar. (GA/OL-04)
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di kantornya, Jumat (30/12).
"Dimulai tahun depan pun misalnya, butuh 8-10 tahun baru selesai. Kalau nggak urgent ya repot. Kita tetap menjalankan program itu," tegas Darmin.
Seperti diketahui, DPR tidak memasukkan rencana RUU Redenominasi Rupiah dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2012. Namun, Darmin mengatakan akan tetap mendorong agar RUU bisa dibahas. "Prolegnas itu beberapa kali setahun dibuka. Nggak usah khawatir," katanya.
Menurut Darmin, selain berfungsi pada perekonomian, redenominasi penting untuk membumikan pelajaran keuangan sejak dini. Maksudnya, ketika anak SD belajar berhitung, hitungannya dilakukan dengan satuan kecil. Namun, ketika ia ingin menerapkan perhitungan tersebut dalam transaksi pembelian, misalnya, ia tak bisa melakukannya karena satuan yang digunakan besar. (GA/OL-04)
sumber : MICOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar